Menjaga lidah dari berbicara kecuali dalam hal yang baik

Menjaga lidah dari berbicara kecuali dalam hal yang baik

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا {70} يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا {71} [سورة الأحزاب].

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, nescaya Allah akan memperbaiki amalan kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan rasulNya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang amat besar”.

Dan firman Allah:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ {12} [سورة الحجرات].

“Hai orang-orang yang beriman jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan jangan pula sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lainnya, sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?, maka tentulah kamu akan merasa jijik terhadapnya, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang”.

Juga firman Allah:

{وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ {16} إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ {17} مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ {18} [سورة ق ].

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (iaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lainnya di sebelah kiri, tiada satu perkataan pun yang diucapkannya melainkan di sisinya ada malaikat yang siap mengawasi”.

Dan firman Allah lagi:

{وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا {58} [سورة الأحزاب].

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka lakukan, maka sungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Nikmat bertutur dan berbicara

Nikmat bertutur dan berbicara

Nikmat Allah terhadap hambaNya tidak terhitung dan tidak ada hingganya, diantara yang terbesar dari nikmat-nikmat tersebut adalah nikmat berbicara yang mana dengannya seorang insan mampu mengutarakan tentang keinginannya, dan mengucapkan perkataan yang baik, dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, barang siapa yang kehilangan nikmat ini (nikmat bicara) ia tidak boleh melakukan berbagai urusan tersebut, dan ia tidak akan boleh berbicara sesama orang lainya kecuali dengan isyarat atau tulisan jika ia seorang yang boleh menulis.

Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:

{وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً رَّجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لاَ يَقْدِرُ عَلَىَ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَلَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّههُّ لاَ يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَن يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ {76} [سورة النحل ].

“Allah menjadikan perumpamaan dua orang laki-laki; salah satunya bisu dan tidak mampu melakukan apa pun, dan ia menjadi beban di atas majikannya, ke mana pun ia disuruh majikannnya tidak boleh mendatangkan kebaikan sedikit pun, apakah ia sama dengan orang yang menyuruh dengan keadilan, dan ia berada di atas jalan yang lurus”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS